Perbedaan Dropship dan Reseller Calon Pebisnis Wajib Tahu! 

Perbedaan Dropship dan Reseller Calon Pebisnis Wajib Tahu! 

Pandemi virus Covid-19 yang sudah menyerang dunia selama hampir 2 tahun ini telah berdampak banyak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Namun, dampak perekonomian merupakan salah satu yang paling parah dialami oleh banyak orang. Banyak perusahaan dari berbagai sektor melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal, yang berakibat pada angka pengangguran di Indonesia yang meningkat drastis.

Dengan terus bertambahnya pengangguran akibat PHK, banyak orang yang akhirnya beralih dari melakukan pekerjaan kantoran menjadi pebisnis, terutama pebisnis online. Kegiatan bisnis online memang sudah sejak lama dilakukan oleh banyak orang, omset yang dihasilkan pun bisa sangat menguntungkan dibandingkan dengan bisnis konvensional biasanya. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, bisnis online pun jadi salah satu jawaban atas keputusasaan para pengangguran yang tetap membutuhkan pemasukan untuk membiayai hidup sehari-hari.

Bisnis online sendiri ada banyak sekali macamnya, karena semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak pula jenis bisnis online yang bermunculan. Kemudahan yang ditawarkan oleh bisnis online pun membuat banyak orang tergiur. Bisnis online tidak memerlukan toko, karena semua proses jual beli dilakukan secara online melalui internet. Jadi, pebisnis pun tidak perlu mengeluarkan banyak modal untuk bisa mulai berjualan.

Selain itu, keuntungan lain yang bisa diperoleh dari bisnis online adalah kemudahan transaksi yang dimiliki. Pembeli bisa dengan mudah membeli barang yang mereka inginkan melalui internet, serta mengirimkan uang kepada penjual melalui transfer bank atau metode pembayaran online lainnya. Jadi, meskipun penjual dan pembeli berada pada jarak yang jauh, mereka tetap bisa bertransaksi dengan mudah. Walaupun jarak yang membatasi adalah lintas negara.

Salah satu bisnis online yang paling diminati di masa pandemi seperti sekarang ini adalah bisnis reseller dan dropship. Kedua bisnis ini menjadi primadona karena berbagai keunggulan yang berbeda dari jenis bisnis online lainnya. Meskipun seringkali disandingkan, kedua bisnis ini merupakan jenis bisnis yang berbeda. Salah satu alasannya adalah karena kedua bisnis ini sama-sama menjual produk milik orang lain, tetapi mereka tetap memiliki perbedaan yang jelas dan mendasar. Sebelum membahas perbedaan dropship dan reseller, akan lebih baik jika mengetahui pengertian mengenai kedua jenis bisnis ini. Memang apa sih bisnis reseller dan dropship itu?

Bisnis Reseller merupakan bisnis yang dilakukan dengan menjual kembali barang yang sudah dibeli dari supplier. Seorang reseller biasanya akan membeli sebuah produk dalam jumlah tertentu dengan harga yang ditentukan oleh supplier, lalu kemudian dijual kembali dengan harga yang bisa mereka tentukan sendiri. Selisih harga tersebut kemudian menjadi keuntungan yang didapatkan oleh reseller. Keuntungan ini tentunya bisa menjadi sangat besar jika Reseller menentukan harga jual yang jauh lebih tinggi daripada harga beli dari supplier.

Sedangkan Bisnis Dropship merupakan bisnis yang dilakukan tanpa perlu memiliki produk atau stok barang yang akan dijual. Jadi, bisa dibilang dropshipper hanya menjadi pihak ketiga yang menjual informasi dari suatu produk, sedangkan produknya sendiri akan dikirimkan langsung oleh supplier kepada pembeli. Sehingga dalam pelaksanaannya,Dropship berfungsi lebih seperti perantara. Harga jual yang ditawarkan oleh dropshipper pun tidak bsia ditentukan sendiri, melainkan harus mengikuti ketentuan dari pihak supplier atau pemilik produk. Oleh karena itu keuntungan yang dihasilkan oleh dropshipper pun tidak sebesar keuntungan yang bisa diperoleh oleh seorang reseller.

 

Dengan adanya perbedaan mendasar dari kedua jenis bisnis ini, cara kerjanya pun tentu saja berbeda. Simak cara kerja bisnis reseller dan dropship di bawah ini:

Cara kerja bisnis reseller

1. Menentukan produk dan mencari supplier

Reseller menentukan jenis produk yang akan dijual, dan mencari supplier yang menjual produk yang diinginkan dengan harga serendah mungkin tetapi memiliki kualitas yang tinggi dan bersaing.

2. Melakukan stok barang

Setelah menemukan supplier yang cocok, reseller akan membeli produk tersebut dalam jumlah yang banyak agar Ia memiliki stok yang cukup untuk dijual. Pada tahap ini, reseller harus memiliki modal yang cukup besar tergantung dengan jenis serta jumlah produk yang akan di stok.

3. Menentukan harga jual barang

Jika sudah melakukan stok barang, reseller akan menentukan harga jual yang akan Ia tawarkan kepada calon pembeli. Keuntungan yang akan didapatkan reseller bisa ditentukan pada tahap ini. Jika reseller menentukan harga jual yang tinggi dan jauh dari harga beli dari supplier, maka Ia akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Namun jika reseller menentukan harga jual tidak jauh dari harga beli, keuntungan yang didapatkan pun tidak akan seberapa, tetapi akan lebih berpotensi untuk dilirik oleh calon pembeli.

4. Memasarkan barang

Pada tahap ini, reseller sudah mulai melakukan proses jualan. Biasanya, reseller akan menjual barang dagangannya di marketplace-marketplace yang sudah dikenal oleh banyak orang, atau melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan juga WhatsApp.

5. Memproses orderan

Jika sudah ada pembeli yang tertarik dengan produk yang dijual, reseller pun bisa langsung memproses orderan dari dipesan oleh pembeli. Pada tahap ini, reseller harus cermat dalam melakukan packing dan juga pengiriman. Dengan melakukan packing yang rapi dan aman, maka akan menimbulkan kepercayaan dari pembeli terhadap toko atau bisnis online yang dimiliki oleh reseller.

Cara kerja bisnis dropship

1. Mencari supplier barang

Tahap pertama dalam proses bisnis dropship adalah mencari supplier barang atau produk yang akan dijual. Namun, dalam pencarian supplier ini, dropshipper harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:

  • Pihak supplier mau dan bisa melayani order dropship. Karena tidak semua supplier bisa menerima order dropship, maka hal ini harus dipastikan terlebih dahulu.
  • Harga produk yang diberikan oleh supplier murah dan bisa bersaing dengan harga pasar. Pada tahap ini juga perlu diperhatikan harga jual yang ditetapkan oleh supplier; apakah komisi yang diberikan sudah sesuai dengan yang diinginkan oleh dropshipper.
  • Supplier menyediakan gambar dan informasi produk dengan lengkap. Kedua hal ini diperlukan karena nantinya, dropshipper tidak memiliki produk dan hanya akan membagikan foto serta keterangan produk ketika berjualan.

2. Memasarkan barang

Setelah semua proses pencarian supplier selesai, dropshipper bisa langsung memasarkan barang atau produk yang akan dijual di marketplace ataupun di media sosial.

3. Memproses orderan

Jika sudah ada orderan yang masuk, dropshipper akan memproses orderan tersebut kepada supplier, agar produk bisa dikirimkan langsung oleh supplier, kepada pembeli. Pada tahap ini, dropshipper harus memastikan bahwa data pembeli yang diteruskan pada supplier sudah jelas dan lengkap. Agar tidak terjadi kesalahan saat dilakukan pengiriman oleh pihak supplier.

Bagaimana? Sudah mengerti cara kerja kedua jenis bisnis ini? Selain cara kerjanya yang berbeda, ada perbedaan-perbedaan lainnya yang dimiliki oleh reseller dan dropship. Apa saja perbedaan dropship dan reseller? Simak di bawah ini.

Perbedaan dropship dan reseller

1. Modal

Hal mendasar yang paling diperhatikan oleh orang yang akan memulai bisnis adalah modal. Pada jenis bisnis dropship, seorang dropshipper tidak perlu mengeluarkan modal sama sekali untuk mulai berjualan. Modal yang dikeluaran hanya untuk keperluan operasional, seperti menyediakan pulsa serta paket data untuk mengakses internet, karena seluruh proses bisnis dilakukan secara online.

Sedangkan pada jenis bisnis reseller, diperlukan modal yang terkadang bisa cukup besar, tergantung dengan jenis barang. Besarnya modal usaha yang dimiliki oleh reseller pun bisa menjadi salah satu faktor yang menentukan jumlah barang yang akan di stok. Jika modal yang dimiliki kecil, maka stok barang yang akan dimiliki pun akan sedikit, dan jika reseller memiliki modal yang besar, Ia bisa menyetok barang dengan jumlah yang besar.

2. Risiko

Setiap bisnis pasti memiliki risikonya tersendiri, begitu juga dengan bisnis reseller dan dropship. Keduanya memiliki konsekuensi yang harus ditanggung oleh pelaku masing-masing. Bagi seorang dropshipper yang mengandalkan stok produk dari supplier, kekosongan produk pada supplier pun akan berdampak pada pemasukan. Jika pembeli dan orderan ada, namun barang tidak ada, maka dropshipper pun harus menolak pesanan tersebut. Jika sudah begini, dropshipper harus mencari cara lain untuk tetap bisa berjualan, seperti mencari jenis produk lain dari supplier baru yang bisa menggantikan kekosongan pemasukan. Meskipun begitu, jika dilihat dari jumlah kerugian, bisnis dropship memang memiliki risiko yang jauh lebih kecil daripada bisnis reseller.

Untuk jenis bisnis reseller, sudah jelas bahwa risiko yang harus ditanggung berkaitan dengan stok barang. Reseller bisa mengalami kerugian yang besar jika ternyata penjualan yang dilakukan tidak mencapai target atau barang yang sudah distok tidak berhasil laku di pasaran. Jika hal ini sudah terjadi, maka reseller pun mau tidak mau harus menjual kembali barang yang tidak laku tersebut dengan harga yang jauh di bawah pasaran agar cepat terjual. Walaupun hasilnya tidak seberapa, setidaknya bisa menutup kerugian yang dihasilkan.

3. Stok barang

Seperti yang sudah banyak disebutkan sebelumnya, stok barang merupakan salah satu perbedaan mendasar yang menjadi pembeda antara bisnis reseller dan dropship. Bisnis reseller memerlukan stok barang untuk bisa melakukan penjualan. Reseller bisa membeli barang dengan sistem grosiran agar harga yang didapatkan bisa lebih murah. Biasanya, reseller akan memilih barang dengan harga beli yang rendah untuk kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Sedangkan pada bisnis dropship, para pelaku usahanya tidak perlu melakukan stok barang, karena barang akan langsung dikirimkan oleh supplier kepada masing-masing pembeli. Jadi, dropshipper pun hanya fokus pada pemasaran produknya.

4. Strategi Pemasaran

Pada jenis bisnis reseller, para reseller bisa menawarkan produk yang Ia jual kepada calon pembeli secara langsung karena Ia sudah memiliki barangnya. Reseller pun bisa menyediakan foto asli atau mengambil video produk secara langsung untuk lebih meyakinkan calon pembeli atas kualitas produk yang dijual. Hal ini tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak baik reseller selaku penjual maupun pembeli karena dengan adanya foto dan video produk asli, akan memunculkan kepercayaan yang nantinya bisa membuat pembeli kembali melakukan pemesanan atau repeat order.

Untuk jenis bisnis dropshipper, hanya bisa melakukan pemasaran atau penawaran produk dengan mengandalkan foto serta keterangan dari pihak supplier terkait, di media sosial serta marketplace. Dropshipper tidak bisa melihat langsung keadaan produk jika calon pembeli menanyakannya, karena produk hanya akan langsung dikirimkan kepada pembeli dari Gudang atau toko supplier. Saat berjualan pun, dropshipper harus selalu memperhatikan stok barang yang ada pada supplier. Jadi, jika barang habis dropshipper bisa menginformasikannya kepada calon pembeli.

5. Keuntungan

Jika melihat perbedaan dari sisi keuntungan, tentu saja bisnis reseller bisa memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan dropship. Bisnis reseller mengandalkan selisih harga antara harga beli dari supplier dengan harga jual yang bisa mereka tetapkan sendiri. Karena para reseller biasa menyetok barang dengan jumlah yang banyak, maka Ia akan mendapatkan harga beli dari supplier yang jauh lebih murah, lalu Ia pun akan menaikkan harga jual agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Berbeda dengan bisnis reseller, para dropshipper tidak bisa menentukan sendiri harga jual produk yang mereka jual, karena hal tersebut sudah menjadi ketentuan mutlak yang dibuat oleh supplier. Jadi, keuntungannya pun tidak seberapa. Namun, dropshipper bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar jika Ia pintar dalam memilih supplier. Maka dari itu, pada proses pencarian supplier, dropshipper harus memiliki mata yang jeli dalam membandingkan tiap supplier yang nantinya akan dipilih.

6. Pengiriman

Dalam hal pengiriman, dropshipper memang memiliki keunggulan, karena seorang dropshipper tidak perlu memusingkan packing atau pengemasan barang serta pengiriman ke pembeli. Dropshipper hanya fokus memasarkan produk saja, karena packing dan pengiriman sudah dilakukan oleh pihak supplier.

Sedangkan pada bisnis reseller, mereka harus melakukan packing barang dan pengiriman sendiri, karena barang ada di tangan mereka. Pada proses ini, reseller harus selalu memperhatikan proses pengemasan agar barang yang akan dikirimkan bisa dengan selamat sampai ke tangan pembeli dengan aman. Memilih pembungkus atau kotak yang tepat serta pengaman seperti bubble wrap adalah cara yang penting untuk dilakukan Ketika melakukan pengemasan. Selain itu, reseller juga harus memperhatikan data serta alamat pembeli agar barang bisa sampai dengan tepat ke tujuan.

7. Tingkat kesulitan bagi pemula

Untuk orang awam yang memiliki ilmu dan pengetahuan nol soal bisnis, bisnis dropship merupakan pilihan yang tepat untuk memulainya. Sistem dropship yang sangat mudah bisa menjadi awalan bagi seorang pemula untuk terjun ke dunia bisnis. Tidak perlu memusingkan banyak hal, hanya perlu kejelian dalam memilih supplier yang menawarkan komisi penjualan yang menguntungkan.

Bagaimana dengan bisnis reseller? Bisnis reseller bisa terbilang cukup sulit untuk pemula. Karena menjadi seorang reseller haru mengelola sendiri barang dagangan yang mereka jual. Mereka harus memikirkan penyimpanan barang, quality control dari barang yang akan dijual, pengemasan barang, juga pengiriman barang yang semuanya harus dilakukan oleh reseller sendiri.

8. Keleluasaan dalam berjualan

Bagi orang yang ingin melakukan berbisnis hanya sebagai sampingan, bisnis dropship merupakan pilihan yang tepat untuk dilakukan. Bisnis dropshipper tidak menyita waktu yang banyak karena fokus bisnis yang dilakukan hanya pada pemasaran dan penjualan. Untuk orang yang memiliki waktu terbatas seperti mahasiswa, pekerja kantoran, maupun ibu rumah tangga, bisnis dropshipper sangat cocok untuk mereka. Bisnis ini bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja, juga bisa dilakukan di sela-sela waktu luang.

Sedangkan pada bisnis reseller, membutuhkan dedikasi waktu yang cukup besar. Karena seorang reseller harus terus memantau seluruh proses penjualan serta pemeliharaan barang. Dimulai dari proses pembelian dari supplier, penyimpanan barang di Gudang, pemasaran, komunikasi dengan calon pembeli, pengemasan barang, hingga pengiriman barang yang semuanya harus dilakukan sendiri. Oleh karena itu, bisnis reseller hanya cocok bagi orang yang memang memiliki banyak waktu luang, sudah memiliki modal yang besar untuk melakukan bisnis, dan juga sudah mengerti segala risiko dari bisnis ini.

9. Proses belajar

Jika membicarakan soal proses belajar, bisnis reseller tentu menjadi bisnis yang bisa paling banyak memberikan pengetahuan dibandingkan dengan bisnis dropship. Jenis bisnis reseller merupakan bisnis yang cocok dilakukan oleh orang yang memiliki niat untuk belajar dan terjun langsung dalam berbisnis. Melalui bisnis reseller, orang bisa mengetahui seluk beluk bisnis, sebelum memulai brandnya sendiri. Di bisnis reseller, seseorang akan belajar mengenai manajemen manusia, manajemen produk, hingga manajemen keuangan serta penjualan.

Nah, delapan poin di atas sudah merangkum semua perbedaan antara bisnis reseller dan juga bisnis dropship. Sudah memutuskan mau memilih bisnis apa? Jika sudah, sebaiknya kamu perlu memperhatikan beberapa hal sebelum benar-benar terjun untuk mulai berbisnis reseller ataupun dropship. Yuk, simak tips-tips berikut ini dulu ya agar bisnis bisa berjalan dengan lancar.

Tips memulai bisnis dropship dan reseller

1. Jual produk yang disukai

Untuk bisa dengan mudah menjual suatu produk, kita harus terlebih dahulu menyukainya. Memilih produk yang disukai menjadi salah satu cara agar bisa terus memiliki motivasi untuk berjualan. Selain itu, dengan berjualan produk yang disukai, kita pun bisa dengan lebih mudah meyakinkan calon pembeli untuk membeli produk kita. Apalagi jika kita sudah pernah mencoba produk yang dijual, kita pun bisa membagikan pengalaman memakai produk tersebut kepada pembeli, sehingga calon pembeli pun akan lebih percaya dan yakin untuk membeli produk tersebut.

2. Pahami produk yang dijual

Mau jualan tapi tidak paham tentang barang yang dijual adalah salah satu kesalahan terbesar yang bisa dilakukan oleh pebisnis. Setiap pebisnis harus paham seluk beluk produk yang akan dijualnya. Baik itu reseller maupun dropshipper, semua harus mengerti betul setiap produk yang ada di tokonya, sehingga jika ada calon pembeli yang bertanya, kita pun bisa menjawabnya dengan baik dan detail. Penjelasan yang detail dari penjual pun akan meyakinkan calon pembeli untuk segera memesan produk yang dijual.

3. Buat foto produk semenarik mungkin

Untuk menarik calon pembeli, kita diharuskan untuk membuat produk terlihat semenarik mungkin. Salah satu caranya adalah dengan membuat foto produk yang menarik. Bagi reseller yang bisa memegang langsung produk yang dijual, melakukan photoshoot produk bisa jadi pilihan yang sangat baik.

Sedangkan bagi dropshipper yang hanya memiliki informasi foto produk dari supplier, kita bisa mengedit foto dengan menggunakan aplikasi edit foto gratis yang sudah banyak tersedia di internet. Kita juga bisa menambahkan detail harga serta promo pada foto produk yang dibuat.

4. Cari supplier yang responsif dan terpercaya

Memiliki supplier yang responsif yang bisa dipercaya dengan baik adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh calon pebisnis online. Kita bisa melihat apakah supplier itu cepat tanggap, jujur dalam memberitahukan informasi produk, dan sudah dipercaya oleh banyak orang. Sebab dalam pelaksanaan bisnisnya, kita akan sangat bergantung pada supplier.

Bagi seorang reseller, supplier yang dapat dipercaya sangat penting karena dari sana lah Ia akan memasok barang. Sedangkan bagi seorang dropshipper, karena seluruh proses packing dan pengiriman dilakukan oleh supplier, kita harus memperhatikan dengan detail cara mereka memperlakukan barang dagangannya. Sehingga Ketika sampai di tangan pembeli, pembeli pun akan puas dan tidak akan kecewa dengan pelayanan yang diberikan. Supplier yang cepat tanggap dalam menjawab pertanyaan juga akan sangat dibutuhkan oleh seorang dropshipper, karena seluruh informasi terkait barang hanya bisa didapatkan dari supplier.

5. Membuat kesepakatan yang menguntungkan dengan supplier

Ketika mencari supplier, kita harus memperhatikan penawaran yang ditawarkan oleh masing-masing supplier. Pastikan penawaran yang diambil bisa menguntungkan dan tidak merugikan kita sebagai reseller ataupun dropshipper. Karena masing-masing memiliki syarat dan ketentuan tersendiri, akan lebih baik jika kita bisa membandingkan beberapa supplier sekaligus dan kemudian pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

6. Bangun komunikasi yang baik dengan supplier

Jika sudah berhasil memilih supplier yang terbaik, maka setelah itu kita harus membangun hubungan serta komunikasi yang baik dengan supplier. Komunikasi yang baik dengan supplier akan membantu kita dalam setiap pemesanan baik oleh reseller maupun dropshipper. Jangan sampai ada konflik yang terjadi, dan jika pun ada, harus diselesaikan dengan baik oleh kedua pihak. Jika komunikasi ini terus berjalan dengan lancar, bisnis yang dijalankan pun bisa memiliki peluang bertahan lebih lama. 

7. Fokus pada marketing

Strategi marketing atau pemasaran produk yang baik menjadi hal yang sangat dibutuhkan agar produk bisa terjual dengan mudah. Kita bisa mulai memikirkan dengan matang nama toko yang diinginkan, logo, platform penjualan yang akan dipakai, serta foto produk yang akan ditampilkan. Pastikan semua aspek tersebut sesuai dengan target market yang kita pilih. Selanjutnya, kita pun bisa memakai berbagai fitur yang disediakan oleh media sosial maupun marketplace untuk mengoptimalisasi strategi marketing yang sudah dibuat.

8. Buat promo menarik

Salah satu hal yang menarik pembeli untuk melirik produk yang kita jual adalah adanya promo pada produk. Sesekali, berikanlah promo atau diskon produk agar banyak konsumen memilih dan ingat dengan toko kita. Walaupun pada awalnya tidak akan memberikan banyak keuntungan, promo bisa membuat konsumen berlangganan di toko kita dan menantikan promo-promo lainnya.

9. Berikan pelayanan terbaik untuk calon pembeli

Untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari konsumen, tentu kita harus membangun komunikasi yang baik serta pelayanan yang maksimal. Seringkali calon pembeli melontarkan banyak pertanyaan mengenai produk, di sinilah kita harus sabar menjawab segala pertanyaan dengan gaya bicara yang terkesan akrab dan ramah. Kita juga harus sebisa mungkin membalas pesan dengan cepat. Saat menanggapi komplain pun, kita harus menanggapinya dengan sebaik mungkin.

10. Monitor Kompetitor

Pesaing atau kompetitor pasti akan selalu ada pada setiap bisnis. Agar produk yang kita jual bisa selalu unggul di pasaran, kita harus memonitor para pesaing kita secara berkala; perhatikan bagaimana mereka memasarkan produknya, apa saja promo yang mereka tawarkan, serta bagaimana pendekatan dengan konsumen yang mereka lakukan. Dengan memperhatikan segala aspek penjualan yang dilakukan oleh pesaing, kita pun bisa menentukan langkah yang akan diambil agar produk kita bisa terus bersaing.

11. Konsisten

Permasalahan yang sering dialami oleh pebisnis pemula adalah kurangnya konsistensi dalam berjualan. Tak jarang, bisnis yang kita jalankan mengalami sedikit kemunduran, atau sepi pembeli. Namun, jangan sampai hal tersebut menurunkan semangat kita untuk berjualan. Agar semangat dalam berjualan bisa tetap terpupuk, kita bisa melakukan sharing dengan sesama pebisnis, atau mengikuti berbagai seminar dan workshop bisnis untuk update pengetahuan yang nantinya bisa menjadi bekal dalam mengembangkan bisnis.

Itulah penjelasan lengkap mengenai perbedaan reseller dan dropship, serta tips bagi pemula yang ingin memulai bisnis reseller maupun dropship. Sebelum menentukan akan memilih jenis bisnis yang mana, pastikan untuk memperhatikan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing, ya! Jangan lupa juga harus menyesuaikan dengan kemampuan yang kamu miliki. Jangan sampai bisnis yang dipilih justru merugikan diri sendiri.

Nah, bagi kamu yang sudah mantap mau terjun ke dunia bisnis dropship dan reseller, bisa banget coba jadi reseller Evermos terlebih dahulu. Bisa pilih ribuan produk dari brand dan UMKM asli Indonesia juga. Yuk, gabung jadi Reseller Evermos Selamat mencoba!

 

Apa Itu Reseller? Apa Saja Keuntungannya? Simak Penjelasannya Disini

Apa Itu Reseller? Apa Saja Keuntungannya? Simak Penjelasannya Disini

Apa Itu Reseller? Simak Penjelasannya Disini – Melihat perkembangan bisnis digital yang terus meningkat, terlebih dalam situasi pandemi seperti saat ini, memberikan peluang yang besar bagi para pelaku usaha untuk mengalihkan bisnisnya dari media offline ke berbagai media online.

Kondisi pandemi yang mengubah banyak kegiatan dan kebiasaan masyarakat termasuk dalam hal berbelanja, membuat pola baru dalam transaksi jual beli. Dimana membuka bisnis secara online seakan menjadi primadona. Selain tahapannya yang relatif lebih mudah, bisnis online juga memiliki peluang yang sangat menjanjikan.

Banyak masyarakat yang pada akhirnya memutuskan untuk beralih menjadi pebisnis online dalam berbagai model bisnis maupun jenis produk.

Adapun bisnis model reseller yang menjadi jawaban untuk kamu yang ingin mulai bisnis tapi minim modal, atau sekedar ingin punya sampingan dengan pendapatan yang cukup menjanjikan.

Lalu apa itu reseller? Simak penjelasannya disini.

Apa Itu Reseller

Reseller adalah model bisnis dimana seorang penjual yang melakukan stok produk dari supplier maupun distributor untuk dipasarkan atau dijual kembali kepada konsumen.

Dengan kata lain, seorang reseller tidak perlu melakukan proses produksi barang dari, melainkan cukup membeli produk pilihan dari supplier favoritmu. Cukup mudah bukan? Oleh karena itu, model bisnis reseller sangat cocok untuk kamu para pemula.

Keuntungan Menjadi Reseller

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisnis model reseller sangat mudah dan cocok untuk pemula. Selain mudah, bisnis ini juga memiliki banyak keuntungan yang tidak bisa kamu dapatkan di model bisnis lain lho!

1. Leluasa Dalam Mengatur Produk yang Kamu Jual

Meskipun produk yang dijual tidak diproduksi sendiri, tapi seorang reseller tidak bergantung pada supplier, karena kamu akan dapat sepenuhnya mengontrol produk yang akan dijual. Mulai dari stock, foto katalog, hingga penentuan harga.

Umumnya para pelaku reseller akan mendapat yang harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran sehingga mereka dapat menentukan sendiri harga jual dan rata-rata keuntungan yang akan mereka dapatkan.

2. Minim Modal

Modal yang cenderung minim menjadi alasan mengapa bisnis reseller marak diminaati terutama oleh para pemula.

Jika dibandingkan dengan menjadi produsen yang harus memproduksi dari nol dan membutuhkan ongkos produksi yang cukup tinggi, dengan reseller, kamu dapat mencari produk dari supplier dengan ketentuan jumlah minimal pembelian yang cocok dengan kemampuan finansialmu. Selain itu kamu juga dapat memanfaatkan sistem pre-order

3. Minim Risiko

Selain minim modal, menjadi reseller juga memiliki risiko yang cenderung lebih kecil dibandingkan dengan membangun brand dan produk dari nol.

Selain dapat memanfaatkan sistem pre-order seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kamu juga dapat mengatur stok barang secukupnya serta memanfaatkan kebijakan retur dari supplier.

4. Hemat Waktu dan Tenaga

Karena produk yang akan dijual tidak kamu produksi dari awal, kamu tidak harus sibuk melakukan riset, menentukan margin berdasarkan harga pokok produksi, hingga mencari supplier bahan baku.

Karena kamu tidak perlu mengurus hal-hal rumit dari nol, kamu dapat dengan fokus mengurus keperluan promosi produk dan operasional lainnya.

Misalnya, sebagai reseller kamu memiliki banyak waktu untuk eksplore mengenai membuatan katalog foto produk, video promosi, analisis kompetitor dan strategi pemasaran lainnya untuk membangun kepercayaa konsumen hingga meningkatkan penjualan dalam bisnis resellermu.

5. Tidak Bergantung pada Satu Produk

Salah satu keunggulan model bisnis reseller lainnya yakni dapat melakukan stok produk yang akan dijual dari berbagai beberapa supplier, sehingga kamu dapat cenderung lebih mudah untuk memberikan banyak pilihan variasi produk kepada calon konsumen.

Disini, kamu bisa memanfaatkan momen-momen atau trend tertentu dengan lebih mudah. Contohnya, jika pada awalnya kamu merupakan reseller produk fashion, Ketika terjadi momentum tertentu seperti pandemi seperti sekarang ini, kamu dapat dengan cepat beradaptasi dengan menambahkan produk baru di tokomu seperti masker, sarung tangan, hingga alat ibadah traveling tanpa harus memakan waktu yang lama dan ongkos produksi yang relatif tinggi.

6. Adanya Komisi Tambahan

Dalam perputaran bisnis reseller, beberapa supplier seringkali memberlakukan sharing commission melalui pemberian komisi lebih kepada reseller dengan kesepakatan tertentu.

Biasanya komisi ini diberikan dalam bentuk potongan dari harga reseller yang telah ditentukan maupun bonus jika berhasil menjual produk dalam jangka waktu tertentu.

Dengan begitu, kamu berkesempatan untuk mendapat mergin lebih dari hasil potongan harga, maupun pendapatan lebih dari bonus komisi yang diberikan oleh supplier.

7. Membangun Relasi

Menjadi akan membuatmu untuk berhadapan dengan banyak orang, seperti supplier, konsumen hingga reseller lain.

Misalnya, dengan pertumbuhan bisnis reseller yang kian marak sehingga banyak pula pembentukan komunitas-komunitas reseller dengan berbagai kategori, seperti komunitas reseller yang terbentuk atas kesamaan jenis produk yang dijual, kesamaan target pasar, hingga daerah domisili.

Disini, kamu jangan hanya memandang mereka sebagai kompetitor, karena melalui komunitas ini kamu bisa berkesempatan untuk berbagi ilmu dengan reseller lain. Hal ini dapat kamu manfaatkan untuk menjalin kerja sama yang bahkan dapat meningkatkan pendapatanmu.

Kekurangan Menjadi Reseller

Dalam model bisnis apapun, tentunya selain memiliki kekurangan. Begitu juga dengan model bisnis reseller. Meskipun memiliki beragam kelebihan yang cukup menjanjikan, bisnis reseller juga pastinya memiliki kekurangan yang akan kamu rasakan dan wajib diantisipasi.

1. Memiliki Risiko Yang Merugikan Jika Produk Tidak Terjual

Berbeda dengan sistem dropship, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa model bisnis reseller mengharuskan kita untuk melakukan stok barang terlebih dahulu.

Hal ini menyebabkan adanya kemungkinan risiko dimana stok produk yang disediakan tidak terjual, sehingga kamu harus memiliki ancang-ancang dalam hal perputaran uang sehingga operasional bisnismu tetap bisa berjalan.

2. Persediaan Produk Tidak Dapat Sepenuhnya Kamu Kendalikan

Karena produk yang dijual bukanlah milik sendiri atau diproduksi dari nol, maka ada hal ini memungkinkan kamu mengalami kehabisan stok produk dari suppliermu. Sehingga pasokan yang ada tidak sesuai dengan permintaan dari konsumen.

Dalam kasus seperti ini, katika produk yang kamu jual memiliki peminat yang tinggi, namun ketersediaan produk di supplier kian menipis bahkan sampai habis, kamu harus menunggu sampai supplier dapat menyediakan dan mengirim kembali produk tersebut. Dengan kata lain kamu tidak dapat berjualan sementara waktu sampai stok produk benar-benar tersedia.

3. Keterbatasan Ruang untuk Menentukan Margin atau Keuntungan

Dalam bisnis reseller, seringkali supplier mematok harga yang selisihnya tidak jauh dengan harga pasaran. Sehingga kamu tidak memiliki ruang yang cukup bebas untuk menentukan harga jual ke konsumen.

Jika kamu menjual barang dengan harga yang lebih tinggi dari pasaran dengan alas an ingin menambah margin, hal tersebut berisiko terjadinya perang harga dengan kompetitormu yang dapat menyebabkan produkmu akan minim pembeli.

Oleh karena itu, memilih supplier yang tepat, menganalisis dan sistem kerjasama yang jelas hingga menganalisis pasar sangatlah penting sebelum kamu memulai bisnis model reseller ini

4. Pesaing yang Banyak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kemudahan yang ditawarkan oleh bisnis model reseller ditambah keuntungan yang relatif menjanjikan serta sejalan dengan minat masyarakat dalam berbelanja online, membuat bisnis model reseller ini banyak diminati.

Secara otomatis, disini kamu akan memiliki banyak pesaing. Yang perlu kamu lakukan adalah selalu berancang-ancang menyiapkan berbagai inovasi dai kreatifitas dalam hal mempromosikan produk-produk yang kamu jual.

Dalam hal ini kamu juga harus peka terhadap pasar. Dalam artian kamu harus cepat tanggap untuk dapat membaca kebutuhan pasar yang dapat dijadikan referensi dalam penentuan produk yang akan kamu jual hingga trend marketing yang dapat kamu lakukan.

 

Strategi Bisnis Reseller

Dengan adanya kekurangan dan kelebihan dari bisnis model reseller, kamu memerlukan strategi yang tepat untuk menjalankan bisnismu.

Selain demi menciptakan pola yang tepat dalam kegiatan bisnis reseller, strategi ini juga dibutuhkan agar bisnismu dapat bersaing dengan competitor diluar sana.

Lalu apa saja strategi yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis reseller? Simak penjelasnannya berikut.

1. Memahami Produk yang Akan Dipasarkan

Tahapan utama dan penting saat memulai bisnis termasuk bisnis model reseller adalah menentukan produk yang layak jual.

Kamu harus dapat memilih produk apa yang dapat menarik peminat. Untuk menentukan produk yang akan kamu jual sebaiknya diiringi dengan riset seperti berbagai informasi mengenai produk yang sedang dibutuhkan dipasaran, produk seperti apa yang memiliki banyak peminat, produk apa yang memiliki peluang namun belum banyak toko yang menjualnya hingga tingkat kesulitan untuk mendapat produk itu sendiri.

Untuk kamu seorang reseller pemula, hal yang wajib kamu lakukan adalah menguasai dan memahami secara dalam mengenai produk yang akan kamu jual mulai dari manfaat produk hingga keunikan dari produk itu sendiri.

Langkah ini bisa kamu lakukan bersamaan dengan analisis pasar yang kemudian akan menghasilkan keputusan dalam pemilihan produk yang akhirnya kamu jual.

2. Menganalisis Pasar dengan Tepat

Seperti yang sebelymnya telah disinggung, bahwa pelaku bisnis diharuskan memiliki kepekaan terhadap pasar, baik dari segi kebutuhan dan keinginan pasar terkait produk, media pemasaran, hingga gaya pemasaran yang tentunya disesuaikan dengan target pasarmu.

Tahap ini mungkin memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi namum dengan melakukan analisis ini sebelum memulai bisnis, akan sangat membatumu untuk membuat keputusan keunggulan apa yang akan kamu tonjolkan dari produk dan tokomu serta alur pemasaran seperti apa yang akan kamu lakukan untuk menarik perhatian konsumen.

Hal ini sangat penting, mengingat sebagai reseller nantinya kamu akan melakukan stok suatu produk, sehingga jangan sampai kamu menyetok produk tanpa tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar.

Dalam menganalisis pasar, kamu dapat melakukan berbagai cara yang relative mudah dan bervariasi. Mulai dari melakukan penelitian sederhana dengan meninjau atau memperharikan trend di media sosial, atau bakan dengan memanfaatkan fitur polling Instagram untuk mendapatkan referensi dan masukan dari audience sosial media mu yang juga tidak menutup kemungkinan bahwa mereka lah target pasarmu.

Disini juga kamu disarankan untuk mencoba terbuka, dengan kata lain kamu boleh melakukan konsultasi untuk mendapat masukan dari orang-orang disekelilingmu.

3. Menentukan Supplier yang Tepat

Tanpa adanya supplier, tentu tidak akan ada pula bisnis model reseller, oleh karena itu memimilih supplier yang tepat adalah salah satu prioritas utama yang harus dilakukan oleh para reseller.

Kamu dapat mencari supplier yang sesuai dengan kebutuhanmu, baik dari segi produk atau kapabilitas dan kapasitasmu sebagai reseller, terutama bagi kamu yang baru pertamakali terjun di dunia bisnis.

Hal-hal krusial syarat dan ketentuan yang diberlakukan oleh supplier itu sendiri, seperti minimal pembelian produk, sistem pembayaran hingga sistem penukaran atau pengembalian juga harus kamu perhatikan sebelum menjalin kerjasama dengan supplier

Yang tentu tidak kalah pentingnya, kamu harus faham betul kualitas produk yang disediakan oleh supplier merupakan produk yang kayak jual. Disini kamu juga harus memastikan bahwa supplier yang akan kamu pilih memiliki konsistensi dalam segi kualitas. Disarankan kamu juga memiliki indicator kualitas dari produk yang ingin kamu jual. Karena jika produk yang kamu jual bermasalah, konsumen yang membeli produknya ditokomu akan melakukan komplain kepadamu, bukan kepada reseller.

Selain mengenai produk serta syarat dan ketentuan yang diberlakukan oleh supplier, kamu juga harus memastikan bahwa supplier yang kamu pilih memiliki sistem komunikasi yang lancer dan terbuka mengenai semua hal terkait Kerjasama.

Jika supplier yang kamu pilih sudah terperyaca dari segala sisi, maka kesempatan untuk berhasil dalam bisnis reseller yang kamu jalani akan terbuka lebih lebar.

4. Sistem Perhitungan Internal yang Matang

Dalam model bisnis apapun, pembukan biaya keluar dan biasa masuk merupakan salah satu hal yang krusial. Tak terkecuali dalam bisnis model reseller.

Agar kamu terhindar dari kerugian jenis apapun, kamu harus memiliki sistem perhitungan yang matang.

Disini kamu harus melakukan rincian biaya mulai dari harga produk dari supplier dan biaya operasional yang pada umumnya mencakup ongkos pengiriman dari supplier, biaya internet admin, hingga biaya marketing.

Selain harga produk dan biaya operasional, kamu juga perlu memperhatikan biaya untuk pengemasan dan pengiriman produk ke konsumen. Seluruh biaya yang keluat nantinya diakumulasikan. Hasil akumulasi ini akan sangat membantumu untuk menentukan harga jual.

Dengan perhitungan yang matang, kemungkinan untuk rugi secara margin, akan lebih sedikit dan cashflow dari bisnismu akan berjalan dengan lebih terstruktur.

5. Buat Tokomu Lebih Menark dan Berkarakter

Agar bisnis Reseller yang kamu jalankan lebih banyak dikenal oleh pasar, kamu harus menagtur strategi untuk menonjolkan keunikan dari tokomu yang tidak dimiliki oleh kompetitor.

Misalnya kamu dapat mengadirkan logo yang menadi cirikhas dari bisnis resellermu. Kehadiran logo disini cukup penting hingga bisnis resellermu memiliki identitas pembeda hingga bisnismu berkesempatan untuk dikenal oleh pasar dengan relative lebih mudah.

Selain adanya logo, kamu juga dapat membuat konsep konten yang konsisten dan berkarakter untuk media posiaal dari tokomu. Selain sebagai pembeda, konten ini juga dapat menjadi sarana interaksi bisnis resellermu dengan para audience. Hal ini cukup penting karena dengan interaksi yang terjalin, tentunya dapan meningkatkan kepercayaan konsumen bahkan hingga mencapai repeat order.

Konten ini disarankan tidak selalu berupa konten yang berkaitan dengan penjualan produkmu, kamu juga bisa menambahkan konten selingan seperti games, meme, quotes of the day, atau bahkan konten-konten yang memuat pengetahuan. Tujuannya agar audience mu tidak merasa bosan.

Dalam konten selingan ini, kamu juga memungkinkan untuk melakukan soft selling. Misalnya kamu adalah reseller dari produk skincare, kamu dapat membuat konten berupa games tebak tebakan fungsi skincare atau konten yang memuat fun fact mengenai masalah kulit. Dari situ kamu dapat menggiring audience mu untuk lebih mengenali produk yang kamu jual hingga pada akhirnya membuat mereka tertarik untuk membeli produkmu.

Konten yang unik dan menarik, akan kurang rasanya jika tidak diimbangi dengan tampilan media sosial yang estetik. Oleh karena itu kamu disarankan membuat katalog produk online juga menarik. Selain dari segi estetika, hal ini juga bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam memilik produk di tokomu. Perlu diingat, semakin menarik tampilan katalog foto produkmu, semakin betah juga calon konsumen untuk melihat-lihat isinya.

Selain logo, konten dan visualisasi katalog produk, pengemasan yang unik akan meningkatkan kepuasan konsumen.

Meskipun produk yang kamu tawarkan bukanlah produk yang kamu produksi sendiri, tidak ada salahnya untuk menghadirkan kemasan yang menarik sehingga dapat membentuk identitas bisnismu menjadi lebih kuat.

Kemasan yang menarik juga dapat mengundang konsumen yang telah membeli produkmu untuk melakukan unboxing. Disini adalah kesempatan yang besar untukmu karena secara tidak langsung kamu mendapat promosi gratis.

Kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai testimoni bisnis resellermu.  Selain bisa mendapat peluang repeat order dari konsumen sebelumnya, hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan dari calon konsumen lain.

6. Manfaatkan Marketplace sebagai Media Pemasaran

Meskipun tidak mudah karena akan langsung berhadapan dengan ratusan hingga ribuan toko lain yang juga bisa menjual jenis produk yang sama, namun berjualan produkmu di marketplace bisa menjadi pilihan.

Terlebih lagi marketplace merupakan suatu tempat dimana para pembeli berkumpul, sehingga justru bisa menjadi kesempatan besar untuk memperluas pasarmu. Selain itu, fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh marketplace juga bisa mempermudah operasional bisnis resellermu.

Namun tetap menjadi catatan penting, memiliki ciri khas baik dalam hal pelayanan atau identas dari bisnismu yang telah dijelaskan di poin sebelmunya, merupakan hal yang perlu diperhatikan agat tokomu tetap unggul meski harus bersanding secara langsung dengan banyaknya competitor didalam marketplace itu sendiri.

Pemilihan marketplace juga harus dipertimbangkan. Jangan sampai kamu menjual jenis produk A didalam marketplace yang kebanyakan penggunannya berminat terhadap jenis produk B. Kamu dapat mencari tahu dulu apakan mayoritas pengguna dari marketplace tersebut merupakan target pasarmu atau bukan.

7. Berikan Pelayanan yang Maksimal

“Produknya oke, sellernya ramah, pengiriman aman dan cepet gak nyampe seminggu”

Pasti kamu pernah melihat komentar sejenis kalimat diatas di dalam ulasan suatu online shop di media sosial maupun marketplace? Yap benar. Strategi selanjutnya yang harus kamu perhatikan dalam bisnis reseller adalah mengenai pelayanan.

Karena bisnis reseller memungkinkan menjual produk yang sama persis dengan kompetitor, kamu wajib menghadirkan nilai lebih didalam bisnis reseller yang kamu miliki. Selain mengenai identitas yang telah dijelaskan sebelumnya, kamu juga dapat mengedepankan kenyamanan konsumen.

Kamu dituntut untuk responsif terhadap petanyaan konsumen. Tanggapan yang cepat dan solitif terhadap petanyaan konsumen dapat menjadi keunggulan tersendiri dari bisnis reseller yang kamu jalani.

Selain pelayanan yang menyangkul customer service, pelayanan dalam bentuk kemudahan dalam order di tokomu juga dapat menjadi poin plus.

Berikanlah pilihan variasi cara untuk order agar bisnis resellermu dapat menjangkau banyak karakteristik dari calon konsumen. Kamu dapat membuka tokomu di beberapa channel sekaligus, seperti marketplace, WA Bisnis, Facebook, maupun Instagram.

Variasi cara order ini juga harus diimbangi dengan kemudahan metode pembayaran seperti via transfer bank, e-money, hingga COD.

Namun semuanya tergantung dari preferensi target pasar juga kemampuanmu, karena poin ini dapat kamu lengkapi secara bertahap.

Hal terpenting dari berbagai model bisnis termasuk bisnis reseller adalah berkomitmen dan keinginan untuk belajar dan terus berkembang. Meski tidak instan, namun setiap Langkah kecil yang kamu lakukan merupakan proses yang dapat mengantarkanmu ke tujuan yang kamu inginkan.

 

Mulai Bisnis Reseller Halal Tanpa Modal bersama Evermos, dapatkan Ribuan Produk Siap Jual dari Raturan Brand Terpercaya!

Setelah mengetahui seluk beluk mengenai bisnis reseller, tentunya membuat model bisnis ini menjadi pertimbangan untukmu. Sebagai pemula, ada baiknya kamu memulai bisnis resellermu bersama aplikasi Evermos. Evermos sendiri merupakan sebuah platform social commerce reseller yang menjual berbagai produk Muslim di Indonesia.

Evermos telah bekerjasama secara resmi dengan UMKM dan brand asli Indonesia yang sudah terpercaya sehingga akan memudahkanmu untuk mencari supplier.

[irp posts=”3706″ name=”Apa itu Evermos? Bagaimana Cara Kerjanya? Berikut Penjelasan Lengkapnya”]

Dengan bergabung menjadi reseller Evermos kamu akan dapat membangun bisnis reseller dengan ragam kemudahan:

 Tidak Perlu Modal

Kamu bisa langsung bergabung tanpa biaya pendaftaran. Cukup download aplikasinya dan melakukan registrasi, kamu bisa langsung jualan yanpa harus mengeluarkan modal.

Akses e-Katalog Produk Halal di Aplikasi

Terdapat ribuan produk siap jual dari ratusan brand dari berbagai jenis kategori produk yang terjamin orginal dan halal.

Dapatkan Rata-Rata Komisi sebesar 30%

Kamu dapat memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis reseller di Evermos berupa komisi dengan rata-rata besaran 30% per produk.

Pelatihan Bisnis Secara Gratis bersama para Profesional

Dengan bergabung menjadi reseller Evermos, kamu juga akan mendapat fasilitas berupa pelatihan mengenai strategi berjualan, teknik pemasaran, dan tips and trick lainnya Bersama para trainer professional dari Evermos.

Tidak Perlu Repot Packing dan Pengiriman

Tim Evermos akan membantumu untuk mengurus pesanan dari konsumenmu, mulai dari administrasim pengemasan, hingga pengiriman. Sehingga kamu bisa lebih fokus dalam hal pemasaran.

Memiliki Toko Online Sendiri

Selain dapat menjual produk di media sosial dan marketplace favoritmu, Evermos juga menyediakan fasilitas website toko online untukmu secara gratis.

Untung Berlipat dengan Reseller Premium

Jika kamu ingim mendapat fasilitas lebih seperti starterkit, ekstra poin, fitur COD dan berbagai fitur unggulan lainnya, kamu dapat meningkatkan akun resellermu menjadi akun premium.

Cara menjadi Reseller Evermos sangatlah mudah, kamu bisa mendaftar melalui website Evermos.com  kemudan klik tombol daftar dan mengisi form pendaftaran dengan lengkap.

Dapatkan juga potongan langsung sampai dengan Rp50.000 untuk transaksi pertamamu di aplikasi Evermos dengan kode diskon SATU100.

Yuk segera bergabung bersama Evermos dan dapatkan ragam manfaatnya sekarang juga!